Kamis, 23 Desember 2010

BELAJAR DARI KACANG HIJAU

Cerita inspirasi kali ini akan mengajak kita belajar dari sebutir kacang hijau. Mari kita simak :)


Di negeri kacang hiduplah berbagai spesies kacang. Diantara para kacang, adalah sebutir kacang hijau yang merasa tidak percaya diri. Dia merasa dirinya begitu
tidak berharga. Tidak ada apa-apanya dibandingkan spesies kacang yang lain. Apalah arti sebutir kacang hijau, pikirnya.

Suatu hari kacang hijau melihat kacang panjang berjalan melewatinya. Ia pun merasa rendah diri dan bergumam dalam hatinya, “Kacang panjang itu keren sekali. Walaupun namanya kacang, tapi tubuhnya panjang, keren. Jauh sekali bila dibandingkan diriku yang kecil dan jelek ini. Apalah artinya diriku”

Keesokan harinya kacang hijau berpapasan dengan kacang tanah. Ia tidak berani menatap wajah kacang tanah yang tersenyum padanya. “Wah..kacang tanah sedang senyum dengan siapa ya…Tapi yang jelas gak mungkin senyum dengan aku. Apalah aku ini. Dia kan populer. Di berbagai jenis makanan selalu ada dia. Belum lagi dia sering tampil di iklan-iklan televisi. Mana pantas aku bergaul dengan dia”

Di hari yang lain, berjumpa pula kacang hijau dengan kacang kedelai. Ketika kacang kedelai hendak menyapanya, kacang hijau sudah kabur duluan. “Wah..wah..mana pantas aku bergaul dengan kacang kedelai. Dia kan selebritis. Sumber protein istimewa yang diolah menjadi berbagai makanan. Berbagai buku kesehatan juga membahas dia. Belum lagi iklan snack dan susu kedelai yang dibintanginya. Sedangkan aku paling jauh cuma sampai gerobak bubur kacang hijau”

Hari demi hari berlalu. Kacang hijau telah bertemu kacang polong, kacang merah, kacang mete, sampai kacang hazelnut. Setiap kali itu pula ia hanya bisa tertunduk tidak percaya diri ketika berpapasan dengan mereka. Berulangkali kacang hijau hanya mengeluhkan
betapa tidak berharga dirinya.

Suatu ketika kacang hijau berpapasan dengan sebutir kacang aneh. Entah spesies apa, tapi tampaknya sudah tua sekali. Melihat kacang hijau yang murung, kacang itu pun bertanya padanya.

“Hey kacang hijau, mengapa kamu murung begitu? Ada masalah?”
“Emm…Tidak…Tidak ada apa-apa..”
“Yang benar? Bila ada masalah ceritakan saja. Siapa tahu aku bisa bantu”
“ Eh…Sebenarnya aku merasa tidak percaya diri. Diriku begitu tidak berharga. Kecil, jelek, tidak populer. Dibandingkan kacang-kacang lainnya. Mereka semua punya keistimewaan masing-masing.”
“Mengapa kamu bisa bilang dirimu tidak berharga? Coba dengarkan cerita berikut”

Sebutir kacang tua yang bijaksana itu mulai menceritakan sebuah cerita inspirasi pada kacang hijau. “Zaman dahulu kala, penduduk di negeri seberang menderita kelaparan berat. Semua tanamannya terserang hama dan penyakit. Akhirnya mereka dapat tetap bertahan hidup dengan mengkonsumsi kacang. Tahukah kamu kacang apa itu? Itu kacang hijau…leluhurmu. Kacang hijau yang dapat hidup dengan mudah di tengah kondisi seperti itu telah menyelamatkan penduduk di sana” . Cerita inspirasi itu sedikit demi sedikit mulai membangkitkan rasa percaya diri kacang hijau.

“Tahukah kamu bahwa dirimu sebenarnya sangat berharga. Keunggulanmu adalah kamu dapat hidup dengan mudah, tidak butuh banyak perawatan. Lalu tubuhmu juga mengandung vitamin B yang sangat berharga. Dan sebenarnya kamu juga dapat diolah menjadi berbagai makanan”
“Benarkah?”
“Iya..dan tahukah kamu satu hal yang paling penting?”
“Apa itu, kek?”
“Semangkok bubur kacang hijau telah memberikan senyuman bagi jutaan keluarga di muka bumi ini.”

Cerita inspirasi dan nasehat yang diberikan kacang bijaksana itu telah membangkitkan rasa percaya diri dalam dirinya. Kacang hijau telah menemukan solusi tidak percaya dirinya. Sejak saat itu ia lebih menghargai dirinya serta memaksimalkan semua potensi dirinya. Bahkan kacang hijau telah menerima tawaran iklan sebuah minuman kotak. :)


Pelajaran apa yang bisa dipetik dari cerita inspirasi di atas? Bahwa kita sering kali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Seringkali kita terlalu memandang tinggi orang lain dan terlalu meremehkan diri kita sendiri. Seperti kata pepatah, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Dan akhirnya itu membuat kita tidak percaya diri.

Benarkah orang lain sedemikian hebatnya? Benarkah diri kita demikian jeleknya? Kemungkinan besar tidak. Masalahnya hanya pada cara pandang kita. Kita hanya perlu mengganti
kacamata / persepsi kita. Daripada membanding-bandingkan dengan orang lain, mungkin lebih baik kita lebih fokus pada kelebihan diri kita. Mari belajar untuk mensyukuri semua potensi yang kita miliki dan diasah agar menjadi maksimal. Semoga sepenggal cerita inspirasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua :)

Cara membuat OTAK Anda berpikir Cepat.

Cara membuat Otak Anda Berfikir Cepat. mau tahu?
Otak manusia pada dasarnya merupakan komputer biologis. Ia membutuhkan makanan, oksigen, dan ia juga butuh latihan. Anda dapat melakukan beberapa hal untuk meningkatkan kekuatan otak dengan melatihnya, memodifikasi, atau bahkan memanipulasinya. Anda mungkin tidak akan menjadi seperti Einstein, namun hal ini juga bukan alasan untuk tidak membuatnya menjadi lebih baik. Hal-hal di bawah ini akan membuat otak Anda bekerja lebih baik.
1. Ambillah dosis EPA secukupnya
EPA adalah bahan kimia dalam minyak ikan yang merupakan makanan bagi otak, setiap orang pasti sudah mengetahuinya, jadi mengapa tidak memberikannya kapsul minyak ikan setiap hari untuk meningkatkan kekuatannya. Riset menunjukan bahwa minyak ikan dapat memfasilitasi peningkatan aktivitas pada otak, memperlancar peredaran darah, meningkatkan memori dan konsentrasi.
2. Seks secara teratur
Berhubungan seks dapat melepaskan senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekuatan
otak, menurut buku terkini “Teach yourself. Training your brain” yang ditulis oleh pengajar senior dan seorang ahli biologi. Seks adalah bentuk sempurna dari latihan, yang juga meningkatkan peredaran darah ke otak. Ia dapat mengurangi stress dan ketegangan yang menurunkan efisiensi kinerja otak.
3. Kerjakan sebuah teka teki
Teka-teki silang, Sudoku atau yang lainnya dapat membuat
otak Anda tetap pada kondisi terbaik. Sama seperti otot, jika Anda tidak berlatih secara reguler, ia akan kehilangan kemampuannya untuk bekerja secara maksimal.
4. Pergi berjalan kaki
Tidak ada yang dapat mengalahkan udara segar yang dapat menyegarkan pikiran yang dapat mengurangi percakapan mental yang mengganggu logika dan pikiran konstruktif. Sebuah perjalanan di pinggiran kota, dekat sungai atau sekedar di taman akan membantu Anda menyingkirkan awan kelabu dan membantu pikiran Anda tetap jernih.

5. Mempelajari bahasa baru
Mempelajari bahasa baru dapat sindrom dementia (kemunduran
otak) sampai dengan empat tahun menurut artikel yang dimuat pada New Scientist. Alasan pasti untuk hal ini belum diketahui, namun dipercaya bahwa ia memiliki hubungan erat dengan peningkatan perdaran darah dan koneksi saraf yang baik.
6. Tertawa
Tawa bukan saja merupakan obat terbaik, ia juga dapat meningkatkan fungsi
otak dan menstimulasi kedua sisi otak pada saat yang bersamaan. Pastikan Anda tertawa setiap harinya.
7. Menjadi kreatifif
Melukislah atau pelajari alat musik yang baru, bergabunglah dengan kelas kesenian walaupun Anda yakin Anda payah dalam hal tersebut. Menjadi kreatif memungkinkan Anda untuk menemukan solusi baru untuk permasalahan yang sudah lama dan meningkatkan kesadaran pada saat yang bersamaan.

8. Belajar melempar barang
Riset dari Universitas Regensburg di Jerman memindai
otak dari seorang juggler(pemain sulap yang melemparkan barang) dan menemukan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan struktur otak. Setelah berlatih selama tiga bulan, otak akan menunjukan peningkatan signifikan pada dua bagian, yaitu bagian mid-portal dan posterior intraprietal sulcus kiri.
9. Berhubungan dengan sifat keanak-anakan Anda
Einstein pernah berkata bahwa imajinasi lebih penting daripada pengetahuan dan ia menggunakannya pada beberapa eksperimen yang akhirnya membuatnya menemukan perhitungan paling terkenal sepanjang masa (E=MC2).
Cobalah lihat anak-anak, mereka penuh dengan imajinasi, dan mereka belajar lebih banyak pada tahun-tahun awal kehidupan mereka lebih daripada apa yang kita pelajari selama satu dekade. Bebaskan pikiran Anda dari penjara pikiran “seorang dewasa”, Anda akan menemukan cara berpikir yang belum pernah ada sebelumnya, Anda mungkin akan membuat penemuan besar yang berikutnya.

Cara Mengatasi Stress

Cara Mengatasi Stres
Jika Anda termasuk orang yang mengalami
stress, Anda dapat mencoba melakukan beberapa hal untuk mengatasinya seperti;
1. Melakukan kegiatan positif yang anda sukai. Anda dapat berolah raga, memancing, berkebun, berlibur, atau melakukan apa yang menjadi hobby Anda.
2. Banyak tertawa. Mulailah menghibur diri dengan menonton film komedi atau membaca lelucon yang akan mengajari Anda tersenyum kembali dan akhirnya tertawa bahagia.
3. Mencoba melakukan hal baru. Mulailah dengan sesuatu yang sederhana misalnya sesekali mencoba menu makanan eropa. Merasakan sesuatu yang “tidak biasa” akan membuat hidup anda lebih bervariasi dan menyenangkan.
4. Memelihara binatang. Menurut penelitian memelihara binatang akan mengurangi stres dan membuat Anda merasa rileks.
5. “
Curhat” ke teman dekat. Banyak orang yang sudah membuktikan bahwa dengan berbagi cerita beban akan terasa lebih ringan kendati itu belum tentu memberikan solusi bagi masalah Anda

Rabu, 15 Desember 2010

Picture of flowers

pic.1 Mangifera indica (flower)
klasifikasi ilmiah :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica L.
pic.2. Mangifera indica (flower)
pic.3 Saraca asoca (bunga asoka)
klasifikasi ilmiah :
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Caesalpinioideae
Bangsa: Detarieae
Genus: Saraca
Spesies: Saraca asoca
pic.4. bunga anggrek

Fisiologi Hewan

Laporan menghitung kecepatan pernafasan dan denyut nadi
A.   TUJUAN
setelah selesai melakukan kegiatan ini, diharapkan dapat menghitung kecepatan bernafas dan perbandingannya terhadap denyut nadi

B.   LANDASAN TEORI
Sistem Respirasi
Respirasi adalah proses umum dimana organisma mengambil energi bebas dalam lingkungannya dengan mengoksidasi substrat organik. Untuk mencapai hasil tersebut, organisma tingkat tinggi memakan berbagai bahan makanan dan mengubah menjadi molekul sederhana melalui proses pencernaan dan molekul yang terbentuk masuk dalam sel-sel yang selanjutnya mengalami oksidasi dengan bantuan sejumlah molekul oksigen yang berasal dari sitem pernapasan. Produk dari oksidasi (CO2 dan H2O) dikeluarkan oleh sel ke dalam lingkungannya (Sonjaya, 2008).
Tujuan dari pernapasan adalah untuk menyediakan oksigen (O2) bagi seluruh jeringan tubuh dan membuang karbondioksida (CO2) ke atmosfir. Untuk mencapai tujuan ini, sistem pernapasan (respirasi) menjalankan fungĂ­s yaitu (Rachman, 2007) :
1. Ventilasi paru, yaitu masuknya udara atmosfir kedalam paru sampai di alveoli dan keluarnya udara alveoli paru ke udara bebas/atmosfir lagi.
2. Difusi O2 dan CO2 antara darah kapiler paru dan udara alveoli, hal ini terjadi karena ventilasi berlangsung terus-menerus yang dibarengi aliran perfusi darah ke dalam kapiler alveoli yang juga terus-menerus mengalir.
3. Transpor O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel.
4. Pengaturan ventilasi oleh sistem saraf dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pernapasan.
Mekanisme terjadinya respirasi adalah udara dari laur akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis), dimana rongga hidung berlapis selaput lendir yang didalamnya terdapat klenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera), udara dari rongga hidung akan masuk ke faring dan selanjutnya memasuki tenggorokan berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak dileher dan sebagian dirongga dada (toraks). Tenggorokan bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Udara dari bronkiolus akan masuk ke dalam paru-paru yang terletak di dalam rongga dada bagian atas dan di bagian sampingnya dibatasi oleh otot dan rusuk dan dibagian bawah oleh diafragmayang berotot kuat (Anonim, 2009).


        

        Gambar 1. Paru-paru Pada Manusia

Dalam proses respirasi terdapat beberapa tahapan-tahapan yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan sebentuk pertukaran gas, sehingga oksigen (O2) dari paru-paru masuk kedalam darah, dan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) keluar dari darah masuk ke paru-paru. Sedangkan respirasi internal merupakan proses pertukaran karbondioksida (CO2) dengan oksigen (O2) di tingkat sel (Tambayong, 2003).
Inspirasi adalah proses yang aktif yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot inspirasi yang penting adalah diafragma yang melekat pada tepi kaudal didaerah toraks. Bila relaksasi diafragma berebntuk kubah ke dalam toraks, bila serabut otot berkontraksi diafragma mengembang keluar sehingga terjadi peningkatan volume toraks. Jika tulang iga meningkat, diameter toraks akan meningkat. Gerakan ini bergantung terutamka pada otot-otot interkostal, internal dan eksternal. Pada manusia waktu inspirasi diafragma turun 1-5 cm menyebabkan rongga dada bertambah dan terjadi perbedaan tekanan lebih besar antara udara luar dan di rongga intratorak (Sonjaya, 2008).
Ekspirasi, bila tidak terjadi gerakan udara yang dimana tekanan bronkisama dengan tekanan atmosfir. Tekanan intratorak bertambah karena diafragma dan tulang rusuk kembali kepada kedudukan semula. Hal ini menyebabkan udara didalam paru-paru didorong keluar karena tekanan intratoraks bertambah dan elastisitas paru-paru iru sendiri. Pada saat otot-otot inspirasi rileks maka volume torak menurun, tetapi jumlah udara dalam paru-paru mulai tetap sama, oleh karena itu tekanan intrapulmonari meningkat di atas tekanan udara luar, darah mengalir dari paru-paru ke eksterna sampai tekanan sama lagi (Sonjaya, 2008).
Dalam proses respirasi terdapat pigmen yang bertanggung jawab dalam proses inu yaitu hemoglobin yang berwarna merah dan akan berikatan dengan oksigen (O2) membentuk oksihemoglobin yang sifatnya lebih asam dari hemoglobin. Suatu protein yang mengandung senyawa dari hemin disebut hemoglobin dimana hemoglobin ini merupakan pigmen respirasi karena mempunyai peranan dalam mengangkut gas yang terlibat keseimbangan asam basa (Guyton, 1995).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi yaitu pengaruh korteks cerebrasi karena adanya koneksi antara cerebrasi dengan pusat pernafasan. Ini berarti bahwa kita dapat merubah corak pernafasan. Orang dapat menahan nafas menurut kemauannya tetapi kemampuan nafas dapat dibatasi oleh peningkatan kadar karbondioksida dan ion H+darah. Faktor yang kedua yaitu refleks inflasi, pada dinding bronki terdapat reseptor yang sensitive terhadap rangsangan yang disebut stretch reseptor (Frandson, 1992).
Respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor; yaitu umur, dimana semakin tua seseorang maka frekuensi pernapasannya semakin tinggi; jenis kelamin, dimana antara pria dan wanita memilki frekuensi pernapasan yang berbeda; posisi tubuh dan kegiatan tubuh, dimana posisi dan kegiatn yang dilakukan akan mempengaruhi frekuensi pernapasan yang dihasilkan; dan faktor yang terakhir adalah suhu tubuh, dimana bila kita melakukan aktivitas seperti lari dapat meningkatkan suhu tubuh yang berakibat pada frekuensi pernapasan yang juga mengalami peningkatan (Ganong, 2003).
Menurut Sonjaya (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi difusi gas melintasi epitel atau membran pernapasan yaitu :
1. Tekanan Parsial Gas
Gas akan bergerak dari suatu daerah bertekanan tinggi ke gas bertekanan rendah. Tekanan parsial gas adalah tekanan total campuran gas x % gas dalam campuran.
2. Permeabilitas epitel atau membran pernapasan
Terdapat 2 membran yang sangat tipis memisahkan udara alveolus dengan darah kapiler paru-paru yaitu epitel paru dan endothelium kapiler paru-paru.
3. Luas permukaan epitel atau membrane pernafasan
Pada variable lain tetap, semakin luas membran maka semakin meningkat difusi gas.
4. Kecepatan sirkulasi darah paru-paru
Bila kecepatan aliran darah meningkat dikapiler paru-paru, maka setiap ml darah yang meninggalkan kapiler paru-paru akan mengandung lebih
sedikit O2.
5. Reaksi kimia yang terjadi di dalam darah
Kecepatan dan efisiensi reaksi kimia yang terjadi dalam darah menentukan jumlah oksigen dan karbondioksida yang ditransfer antara darah dan udara alveolus.

C.   ALAT DAN BAHAN
-          Kertas, alat-alat tulis
-          Jam tangan atau jam dinding yang mempunyai petunjuk detik atau stop watch

D.   PROSEDUR KERJA
-          Kegiatan harus dilakukan oleh dua orang secara berpasangan
-          Salah satu dari pasangan harus menghitung jumlah nafas yang diambil per menit. Sedangkan teman lainnya berperan sebagai subjek percobaan ( eksperimen)
-          Hitunglah frekuensi nafas per menit dalam keadaan tubuh santai (istirahat), setelah berlari-lari kecil kurang lebih 4 menit, dan setelah naik-turun tangga 2-3 menit. Dalam waktu yang bersamaan anggota lain dalam tim menghitung frekuensi denyut nadi.
-          Hasil pengamatan percobaan harus dicatat dengan teliti dan lengkap
-          Dalam menentukan kecepatan nafas, pasangan saudara harus menghitung jumlah berapa kali kamu menarik nafas per menit. Ulangilah menghitung dua kali atau lebih percobaan dan buatlah rata-ratanya
-          Buatlah tabel yang mencerminkan data hasil pengamatan



E.    HASIL PENGAMATAN
A  aktivitas santai (istirahat)
Percobaan ke-
Subjek percobaan

Tri asneti
RA risaiyah rodiyah
Emi trisnawati

Frekuensi
 Bernafas
Denyut
Nadi
Frekuensi
Bernafas
Denyut
 nadi
Frekuensi
bernafas
Denyut nadi
ke 1
48
100
30
60
34
94
Ke 2
46
95
35
62
32
90
Jumlah rata rata
47
97,2
32,5
61
33
92

B. Aktivitas lari-lari kecil
Percobaan ke-
Subjek percobaan

Tri asneti
RA risaiyah rodiyah
Emi trisnawati

Frekuensi
 Bernafas
Denyut
nadi
Frekuensi
Bernafas
Denyut
 nadi
Frekuensi
bernafas
Denyut nadi
ke 1
48
130
33
129
47
146
Ke 2
49
128
34
130
45
148
Jumlah rata rata
48,5
129
33,5
129,5
46
147




C.  Aktivitas lari naik turun tangga
Percobaan ke-
Subjek percobaan

Tri asneti
RA risaiyah rodiyah
Emi trisnawati

Frekuensi
 Bernafas
Denyut
nadi
Frekuensi
Bernafas
Denyut
 nadi
Frekuensi
bernafas
Denyut nadi
ke 1
68
143
53
132
50
150
Ke 2
65
144
50
130
49
153
Jumlah rata rata
66,5
143,5
51,5
131
49,5
151,5




F.    PEMBAHASAN
Dari tabel diatas diketahui bahwa frekuensi pernafasan dan frekuensi denyut nadi pada tiap individu yang paling tinggi adalah frekuensi yang di ukur setelah lari naik turun tangga, dan frekuensi pernafasan dan frekuensi denyut nadi yang paling rendah adalah pada saat aktivitas santai atau istirahat. Ini berarti hubungan antara frekuensi denyut nadi dan frekuensi pernafasan adalah berbanding lurus.
Apabila dilakukan perbandingan antara kecepatan nafas seorang olahragawan terhadap orang yang bukan olahragawan dan kemudian ada perbedaan, maka kemungkinan besar perbedaan itu akibat perbedaan volume paru-paru lebih besar dibandingkan orng yang bukan olahragawan, hal itu karena dilakukannya latihan yang intensif terhadap olahragawan dan dapat meningkatkan fungsi kerja pulmonary.
Jika kita mencoba menahan nafas dan dalam beberapa saat keinginan menarik nafas yang tidak dapat ditunda muncul ini karena pada saat itu terbentuk hutang oksigen dimana untuk melakukan pemenuhan oksigen ketika berlari terjadi glikolisis an aerob sehingga terjadi perubahan glukosa menjadi asam piruvat tanpa membutuhkan oksigen. Sedangkan pada saat berhenti berlari maka terjadi peningkatan frekuensi pernafasan akibat terjadinya proses fosforilasi oksidatif dimana sebagian besar asam laktat akan diubah menjadi glukosa yang dikembalikan kembali menjadi glikogen otot dan penyaluran oksigen akan normal kembali. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2008) yang menyatakan bahwa penggunaan energi oleh otot dengan laju kontraksi dalam aktifitas yang tinggi maka dibutuhkan glikogen dalam jumlah yang besar. Jika kecepatan penyaluran oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan untuk fosforilasi oksidatif maka kebutuhan tersebut akan terpenuhi melalui glikolisis anaerobik. Dimana jumlah yang dibutuhkan untuk memindahkan asam laktat merupakan hutang oksigen, yang dapat terbayar melalui proses bernafas sedalam-dalamnya sampai hutang ini terbayar.
Proses pernafasan merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup suatu organnisme di muka bumi ini, dimana proses pernafasan terdiri dari ekspirasi atau menghembuskan udara serta inspirasi atau menghirup udara. Hal ini sesuai dengan pendapat Rachman (2007) yang menyatakan bahwa proses pernapasan terdiri dari dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau menarik napas dan menghembuskan udara atau mengeluarkan napas. Menghirup udara disebut inspirasi dan menghembuskan udara disebut ekspirasi. Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang kempisnya paru-paru, pernapasan dapat dibedakan menjadi pernapasan dada (pernapasan tulang rusuk) dan pernapasan perut (pernapasan diafragma).


Selasa, 07 Desember 2010

Semua ada ilmunya

Bukan karena mudah kita YAKIN BISA, Tapi karena yakin bisa SEMUA MENJADI MUDAH...

Minggu, 05 Desember 2010

MORFOLOGI TUMBUHAN


Kumpulan Tugas MORTUM ppt





KORMUS DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Kormus merupakan tumbuhan yang nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok
yaitu akar (radiks), batang (caulis) dan daun (folium). Ciri ini hanya dimiliki oleh Pteridophyta
(tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), sehingga keduanya dimasukkan dalam satu
kelompok  Cormophyta (tumbuhan kormus).

                                                          
AKAR (Radix)

Akar biasanya bersifat sebagai berikut :
a.  Terdapat dalam tanah, tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau ke air (hidrotrop), meninggalkan
udara atau cahaya.
b.  Tidak berbuku, tidak beruas dan tidak mendukung daun–daun atau sisik-sisik maupun bagian
lainnya.
c.  Warna tidak hijau, biasanya kekuning-kuningan atau keputih-putihan
d.  Ujung tumbuh terus, bentuk meruncing.

Fungsi  Akar  :
a.  Memperkuat berdirinya tumbuhan,
b.  Menyerap dan mendistribusikan air dan zat-zat makanan.
c.  Kadang-kadang sebagai tempat penimbunan makanan.

Akar umumnya dibedakan atas :
a.  Leher akar atau pangkal akar (collum);  bersambungan dengan pangkal batang,
b.  Ujung akar (apex radicis);  bagian akar paling muda
c.  Batang akar (corpus radicis); terdapat antara leher akar dan ujungnya
d.  Cabang-cabang akar (radix lateralis); tidak bersambungan dengan pangkal batang; keluar
dari akar pokok; dapat mengadakan percabangan lagi.
e.  Serabut akar (fibrilla radicalis); cabang-cabang akar yang halus bentuk serabut.
f.  Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pillus radikalis); merupakan penonjolan sel-sel
kulit luar akar yang panjang.
g.  Tudung akar (calyptra); bagian akar paling ujung, berguna untuk melindungi ujung akar
yang masih muda dan lemah.

Calon akar dalam lembaga  disebut akar lembaga (radicula)
Berdasarkan perkembangan akar lembaga terdapat dua sistem perakaran  :
a.  Sistem akar tunggang; akar lembaga tumbuh menjadi akar pokok. Akar tunggang ( radix
primaria) adalah akar pokok yang berasal dari akar lembaga.
b.  Sistem akar serabut; akar lembaga mati kemudian muncul akar-akar yang sama besar  dari
pangkal batang. Akar serabut (radix adventicia) dinamakan akar liar, bentuknya seperti
serabut.

Gbr 1.  a.  Akar tunggang                                             b.  Akar serabut

Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan atas :
a.  Tidak atau sedikit bercabang sebagai tempat penimbunan makanan, bentuknya berupa :

1.  Berbentuk seperti tombak (fungiformis), ch. akar lobak (Raphanus sativus L), wortel
    (Daucus carota I.). Akar ini dinamakan juga akar tombak atau akar pena.
2.  Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, ch. bengkuang
      (Pachyrrhizus erosus Urb.), biet (Beta vulgaris L.). Dinamakan juga akar gasing.
3.  Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut,
    ch. pada kratok (Phaseolus lunatus L).

b.Akar tunggang yang bercabang (ramosus), biasanya terdapat pada pohon-pohon  umumnya
yang ditanam dari biji.

Pada sistem akar serabut terdapat beberapa bentuk sebagai berikut :
1.  Akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, ch. padi (Oryza sativa L. ),

2.  Akar serabut keras dan besar seperti tambang, ch. kelapa (Cocos nucifera L.),
      
3.Akar serabut besar-besar, ch. pandan (Pandanus tectorius  Sol.).


    

Akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus  :
     
1.Akar udara atau akar gantung (radix aereus);  Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas
tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, bertugas membantu penyerapan air dan
udara, contohnya akar anggrek kala jengking (Arahnis flosaeris), setelah mencapai tanah
kemudian berkelakuan sepeti akar biasa dan bagian yang di atas tanah berubah menjadi batang,
contohnya pada beringin (Ficus benyamina L.).
 2.Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium); yaitu akar-akar yang terdapat pada
tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari
inangnya, contohnya pada benalu (Loranthus).  Dapat juga merupakan akar-akar yang pendek
yang melekat pada tuan rumahnya tetapi juga menghisap air dan zat makanan, contohnya pada
endak-endak cacing (Cuscutha australia L.). 
 3. Akar pelekat (radix adligans); yaitu akar-akar yang keluar dari buku-buku batang memanjat
dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.),
sirih (Piper betle L.).
4. Akar pembelit (cirrhus radicalis); juga untuk memanjat tetapi dengan memeluk penopangnya, misalnya         pada vanili (Vanila planifolia Andr.).
5.Akar nafas (pneumatophora); yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya.  Akar ini mempunyai liang-
liang tempat masuknya udara, contohnya pada bogem (Sonneratia) dan kayu api (Avicennia).
6. Akar tunjang atau akar enggrang; yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seakan-akan menunjang  batang agar tidak rebah. Akar ini juga berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara.  Contohnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol.) dan bakau
(Rhizophora conjugata L.).
7. Akar lutut;  yaitu akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam
tanah sehingga nampak seperti lutut yang dibengkokkan.  Akar ini  berguna sebagai alat bantu
pernafasan, contohnya pada Bruguiera parvifolia W. et A.).
8.Akar banir;  yaitu akar berbentuk seperti papan untuk memperkokoh berdirinya batang pohon
yang tinggi besar, contohnya pada sukun (Artocarpus communis G. Forst.),  kenari (Canarium
commune L.).

BATANG (CAULIS) 

Sifat-Sifat Batang :
a.  Umumnya berbentuk bulat seperti silinder, bersifat aktinomorf
b.  Terdiri atas ruas – ruas dibatasi oleh buku- buku dan pada buku ini terdapat daun.
c.  Tumbuh keatas menuju cahaya matahari ( bersifat fototrop atau heliotrop).
d.  Biasanya pertumbuhannya tidak terbatas.
e.  Kebanyakan memiliki percabangan.

Tugas – Tugas Batang
a.Mendukung bagian tumbuhan diatasnya  yaitu daun, bunga dan buah.
b.Memperluas bidang asimilasi.
c.Jalan pengangkutan air dan zat- zat makanan dari bawah keatas dan jalan
   pengangkutan hasil- hasil asimilasi  dari atas kebawah.
d.Tempat penimbunan zat – zat makanan cadangan.

Berdasarkan ada tidaknya batang, tumbuhan dibedakan menjadi:
           a.Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis).
Tumbuhan tidak mempunyai batang sesungguhnya, karena batang amat pendek, semua daun
tersusun rapat merupakan satu roset, ch. Sawi (Brassica juncea).
          b. Tumbuhan Yang Jelas Berbatang dibedakan atas :
 Batang basah (herbaceus); batang lunak  dan berair, ch. bayam (Amaranthus sp).

 Batang berkayu (lignosus) yaitu  batang keras dan kuat karena terdiri atas kayu, ch.
  pohon (arbores) dan semak (frutices).
Batang Rumput( calmus) yaitu batang tidak keras, mempunyai ruas- ruas yang
  nyata dan sering kali berongga. ch. padi (Oryza sativa)
Batang mendong (calamus) seperti batang rumput tetapi mempunyai ruas- ruas
yang lebih  panjang ch. tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae).


Morfologi Batang
 1. Dilihat dari segi bentuk penampang melintangnya batang dibedakan menjadi: :
a.  Bulat (teres), ch. Bambusa sp, Cocos nucifera L.
b.  Bersegi  (angularis) dibedakan atas :
c. Bangun segi tiga (Triangularis). ch. rumput teki (Cyperus rotundus)
d.Segi empat (quadrangularis), ch  Markisa (Passiflora quadrangularis).
e. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun.
Dibedakan menjadi :

       Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang
       terbatas, ch.  jakang (Muehlenbeckia platyklada).
      Kladodia (kladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan,
       ch.  kaktus (Opuntia vulgaris Mill)

2.  Permukaan batang dapat dibedakan menjadi :
a.   Licin (laevis) ch.  Jagung (Zea mays L).
b.Berusuk (costatus ), jika pada permukaanya terdapat rigi- rigi yang membujur. ch. Iler
(Coleus scutellariodes)
c.Beralur (sulkatus), biasanya batangnya bersegi  tetapi pada sudut – sudutnya terdapat
pelebaran yang tipis. ch. Ubi (Dioscorea alata).
Permukaan batang dapat dibedakan pula  menjadi:
a.   Berambut (pilosus), ch.  Nicotiana tabacum
b.   Berduri (spinosus), ch. Mawar (Rosa sp).
c.   Memperlihatkan bekas - bekas daun, ch  Pepaya (Carica papaya).
d.   Memperlihatkan bekas- bekas daun penumpu, ch. Nangka (Arthocarpus integra).
e.    Memperlihatkan banyak lentisel, ch. Sengon (Albizzia stipulata).
 f.     Keadaan- keadaan lain, ch. lepasnya kerak pada Psidium guajava

3.    Berdasarkan arah tumbuh batang, maka batang dibedakan menjadi:
      a. Tegak lurus (erectus), jika arahnya lurus keatas ch,  Carica papaya.

      b.   Menggantung (dependens, pendulus), jenis- jenis tumbuhan epifit, ch.  
          anggrek (Orchidaceae).
      c.  Berbaring (humifisus), jika batang terletak pada permukaan tanah, ch.
            semangka Citrullus vulgaris.
      d.  Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari buku- bukunya keluar
           akar- akar, ch. ubi jalar (Ipomea batatas).
      e.  Serong keatas atau condong (ascendens),  pangkal batang seperti hendak berbaring
          tetapi jalannya membelok keatas, ch. kacang tanah (Arachis hipogea).
      f.  Mengangguk (nutans); batang tumbuh tegak lurus keatas tetapi ujungnya lalu
            membengkok kebawah, ch. Helianthus annus.
      g. Memanjat (scandens);  batang tumbuh keatas dengan menggunakan penunjang.

      h.  Membelit (volubillis);  batang naik keatas, tetapi tidak menggunakan alat- alat khusus
        dan dibedakan menjadi :
         membelit kekiri ch. Clitorian ternatea
-
         membelit kekanan, ch. Dioscorea hispida Dennst.
-

4.  Percabangan Batang

Percabangan batang dibedakan atas :
1.  Percabangan Monopodial yaitu  batang selalu tampak jelas, karena
      lebih besar dan lebih panjang, ch. cemara (Casuarina equisetifolia L).
2.  Simpodial batang pokok sukar ditentukan, ch. sawo manila (Achras zapota L).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu setiap kali bercabang terjadi dua cabang yang
sama besarnya.Ch. paku endam (Gleichenia  linearis Clarke).
Cabang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokokn disebut dahan (ramus) sedang
cabang – cabang yang kecil dinamakan ranting (ramulus).

                                              
5. Cabang dapat dibedakan menjadi :
    a.  Geragih (flagellum, stolo) yaitu cabang – cabang yang tumbuh merayap dan dari buku –
bukunya keatas keluar tunas baru dan kebawah tumbuh akar- akar. Cabang ini dibedakan lagi
menjadi :
-
         merayap diatas tanah, ch. pada daun kaki kuda (Centella asiatica)
         merayap didalam tanah, ch. teki (Cyperus rotundus).
-
b.  Wiwilan atau tunas air (Virga singularis)yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan
ruas – ruas yang panjang dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup
liar, ch. kopi (Coffea sp).
c.  Sirung panjang (Virga) yaitu cabang – cabang yang biasanya merupakan pendukung daun –
daun dan mempunyai ruas- ruas yang cukup panjang. Cabang ini mandul (steril).
d.  Sirung Pendek (virgula atau virgulla sucrescens),cabang- cabang kecil dengan ruas- ruas yang
pendek yang selain pendukung daun juga pendukung bunga dan buah, cabang ini biasanya
subur (fertil).

6. Arah tumbuh cabang dibedakan sebagai berikut:
a.     Tegak (fastigiatus) yaitu jika sudut antara batang dengan cabang amat kecil
       sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja, ch. Coffea  sp.
b.Condong keatas (patens) jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang
, ch. pohon cemara (Casuarina equasetifolia).lebih 45
c.  Mendatar (horizontalis) cabang dgn batang membentuk sudut 90 , ch.Ceiba petandra.
d.Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar tetapi lalu ujungnya
melengkung kebawah, ch. Coffea robusta. e.Bergantung (pendulus)yaitu cabang – cabang yang tumbuhnya kebawah ch. cabang –cabang tertentu  pada  Salix  sp.

7. Berdasarkan Panjang atau pendeknya umur dari suatu tumbuhan maka
    tumbuhan dibedakan menjadi:

 a. Tumbuhan annual (anuus) yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya
kurang dari satu tahun sudah mati,  ch. tumbuhan palawija.
b.Tumbuhan bienial (biennis) yaitu tumbuhan tumbuh sampai menghasilkan biji
(keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun, ch. biet (Beta vulgaris L).
c.Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras yaitu tumbuhan dapat mencapai umur
  sampai puluhan atau ratusan tahun, ch. golongan semak, perdu atau pohon.

                       
  DAUN (Folium)

Bagian tempat melekatnya daun, dinamakan buku-buku (nodus) batang. Dan tempat di atas daun
yang merupakan sudut antara batang daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis
melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya
berwarna hijau.
Fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk:
1. Mengambil zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa gas (CO ).
2.Mengolah zat-zat makanan (assimilasi)
3.Menguapkan air (transpirasi)
4.Bernafas (respirasi)

Tumbuhan mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya. Air beserta garam-garam diambil dari
 diambil dari udara melalui mulut daun (stoma).  Zat-zat tersebut
tanah oleh akar, sedangkan gas CO2
diolah menjadi zat organik.  Pengolahan zat anorganik menjadi zat organic ini dilakukan oleh daun
(sesungguhnya zat hijau daun atau klorofilnya) dengan bantuan sinar matahari. Proses ini disebut
dengan assimilasi

Bagian- bagian Daun
            Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
1.Upih daun atau pelepah daun (vagina),
    
2. Tangkai daun (petiolus),

3.  Helaian daun (lamina).


Tumbuhan yang memiliki daun lengkap tidak banyak jenisnya, ch.  pisang (Musa paradisiaca L.),
pinang (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp), dll. Kebanyakan tumbuhan memiliki daun yang
kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian tersebut.  Daun yang demikian dinamakan daun
tidak lengkap.
Susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan:
1.  Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja;  disebut daun bertangkai.
  Ch.: nangka (Artocarpus integra), mangga (Mangifera indica), dll.
2. Daun terdiri atas upih dan helaian, disebut daun berupih atau daun berpelepah. Ch.:
padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dll.
3. Daun yang terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan tangkai, helaian langsung duduk
atau melekat pada batang. Daun demikian  dinamakan daun duduk (sessilis), seperti pada
biduri (Calotropis gigantea). Daun duduk dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya
seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang, oleh sebab itu dinamakan daun
memeluk batang (amplexi caulis) ch. pada  tempuyung (Sonchus oleraceus). Bagian daun
yang memeluk batang itu seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.
4. Daun hanya terdiri atas tangkai saja, tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih
menyerupai helaian daun semu atau palsu, dinamakan: filodia, seperti terdapat pada berbagai
jenis pohon Acacia yang berasal dari Australia, ch.: Acacia auriculiformis.




Alat-alat tambahan atau pelengkap pada daun :
1. Daun penumpu (stipula), berupa dua helai lembaran daun yang kecil, terdapat dekat
pangkal tangkai daun berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda. Pada kacang kapri
(Pisum sativum) daun penumpu itu besar dan lebar.  Pada pohon nangka (Artocarpus integra)
daun penumpunya mudah gugur, tetapi pada mawar (Rosa sp)  tinggal lama dan baru gugur
bersama-sama daunnya.

Menurut letaknya, daun penumpu dapat dibedakan atas:
q       Daun penumpu yang bebas (stipulae liberae), terdapat di kanan kiri pangkal tangkai
daun, ch. pada kacang tanah (Arachis hypogaea).
q       Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae
adnatae) ch. pada mawar (Rosa sp).
q       Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan terdapat di dalam ketiak daun
(stipula axillaries atau stipula intrapetiolaris).
q       Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu terdapat berhadapan dengan tangkai
daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiolo opposite atau
stipula antidroma).
q       Daun penumpu yang berlekatan dan terdapat diantara dua tangkai daun seperti pada
tumbuhan yang pada buku-buku batangnya mempunyai dua daun yang duduk

berhadapan, ch. pada mengkudu (Morinda citrifolia). Daun penumpu yang demikian
dinamakan daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris)
2.
      Selaput bumbung (ochrea atau ocrea), berupa selaput tipis yang menyelubungi pangkal
suatu ruas batang, jadi terdapat di atas suatu tangkai daun. Selaput bumbung dianggap sebagai
daun penumpu yang kedua, sisinya saling berlekatan dan melingkari batang, terdapat pada
Polygonom sp.
      Lidah-lidah (ligula), suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas upih
3.
dan helaian daun pada rumput (Graminae). Alat ini berguna untuk mencegah
mengalirnya air hujan kedalam ketiak antara batang dan upih daun, sehingga
kemungkinan pembusukkan dapat dihindarkan.





Upih Daun atau Pelepah Daun (vagina)
            Daun yang berupih umumnya terdapat pada tumbuhan yang tergolong tumbuhan berbiji
tunggal (Monocotyledoneae), antara lain suku rumputan (Graminae), suku empon-empon
(Zingiberaceae), pisang (Musa sapientum), golongan Palma (Palmae), dll. Selain untuk melekat
pada batang dan memeluk batang, upih daun juga berfungsi sebagai:
        Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, ch. pada tanaman tebu (Saccharum
officinarum).
        Memberi kekuatan pada batang tanaman.  Upih daun semuanya membungkus batang,
sehingga batang tidak tampak, ch. pada pisang (Musa paradisiacal). Batang yang tampak pada
pisang bukanlah batang tanaman yang sebenarnya melainkan batang semu

Tangkai Daun (Petiolus)
            Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada
pangkalnya. Berdasarkan penampang melintangnya dapat dijumpai hal-hal berikut:
v
     Bulat dan berongga, ch. tangkai daun papaya (Carica papaya)
     Pipih dan tepinya melebar (bersayap), ch. pada jeruk (Citrus sp)
v
     Bersegi, ch. pada Cyperus sp.
v
     Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti
v
pada tangkai daun pisang.

Adapula tangkai daun yang menebal pada pangkal dan ujungnya, ch. pada daun pohon kupu-kupu
(Bauhinia purpurea). Bila dilihat permukaannya, tangkai daun ada yang memperlihatkan kerutan-
kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lenti sel, dll.

                                                               

                                                    

 Helaian Daun (lamina)
Sifat-sifat daun yang perlu diperhatikan yaitu:
      1.bangun helaiannya (circumscriptio)

      2.ujungnya (apeks)

      3.pangkalnya (basis)

      4.susunan tulang-tulangnya (nervatio atau venatio)

     5. tepinya (margo)
     6.daging daunnya (intervenium), dan sifat-sifat lain lagi, ch. keadaan permukaan atas
        maupun bawahnya (gundul, berambut atau lainnya), warna dll.

Bentuk (helai) daun (circumscripto).
1.  Bulat atau bundar (orbicularis); panjang  :  lebar   =  1  :  1, contohnya pada teratai besar
(Nelumbium nelumbo Druce).
2.  Perisai (peltatus);  contohnya pada daun jarak (Ricinus communis).
3. Jorong (ovalis atau ellipticus);  panjang  :  lebar  =  1 ½  -  2  :  1, contohnya daun nangka
(Artocarpus integra Merr.) dan nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)


4. Memanjang (oblongus);  panjang  :  lebar  =  2 ½  -  3  :  1, contohnya daun srikaya (Annona
squamosa L.) dan sirsak (Annona muricata L.).
5. Lanset (lanceolatus);  panjang  :  lebar  =  3  -  5  :  1, contohnya daun kamboja (Plumiera
acuminata Ait.). oleander (Nerium oleander L.).
6. Bulat telur (ovatus); contohnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.).
7.Segitiga (triangularis); segitiga sama kaki, ch. bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.).
8.Delta (deltoides); segitiga sama sisi, contohnya daun air mata pengantin (Antigonon leptopus
Hook. Et Arn).
9.Belah ketupat (rhomboideus);  contohnya anak daun bengkuwang.
10. Jantung (cordatus);  contohnya daun waru (Hibiscus tiliaceus L.).
11. Ginjal (reniformis); contohnya daun pegagan (Centella asiatica Urb.).  
12.Anak panah (sagittatus); contohnya daun eceng (Sagittaria sagittifolia L.).tombak (hastatus);
  contohnya daun wewehan (Monochoria hastata Solms).
13.Bertelinga (auriculatus); contohnya daun tempuyung (Sonchus asper Vill.).
14.Bulat telur sungsang (obovatus); contohnya daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.).
15.Jantung sungsang (obcordatus); misalnya daun sidaguri (Sida retusa L.).
16.Segitiga terbalik atau pasak (cuneatus); ch. anak daun semanggi (Marsilea crenata).
17.Garis (linearis);  contohnya daun-daun rumput  gramineae.
18.Pita (ligulatus);  contohnya daun jagung (Zea mays L.).
19.Pedang (ensiformis);  contohnya daun nenas seberang (Agave sisalana Per.).
20.Paku atau dabus (subulatus);  contohnya daun Araucaaria cunninghamii Ait.)
21.Jarum (acerosus); contohnya daun pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vr.).