Minggu, 05 Desember 2010

MORFOLOGI TUMBUHAN


Kumpulan Tugas MORTUM ppt





KORMUS DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Kormus merupakan tumbuhan yang nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok
yaitu akar (radiks), batang (caulis) dan daun (folium). Ciri ini hanya dimiliki oleh Pteridophyta
(tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), sehingga keduanya dimasukkan dalam satu
kelompok  Cormophyta (tumbuhan kormus).

                                                          
AKAR (Radix)

Akar biasanya bersifat sebagai berikut :
a.  Terdapat dalam tanah, tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau ke air (hidrotrop), meninggalkan
udara atau cahaya.
b.  Tidak berbuku, tidak beruas dan tidak mendukung daun–daun atau sisik-sisik maupun bagian
lainnya.
c.  Warna tidak hijau, biasanya kekuning-kuningan atau keputih-putihan
d.  Ujung tumbuh terus, bentuk meruncing.

Fungsi  Akar  :
a.  Memperkuat berdirinya tumbuhan,
b.  Menyerap dan mendistribusikan air dan zat-zat makanan.
c.  Kadang-kadang sebagai tempat penimbunan makanan.

Akar umumnya dibedakan atas :
a.  Leher akar atau pangkal akar (collum);  bersambungan dengan pangkal batang,
b.  Ujung akar (apex radicis);  bagian akar paling muda
c.  Batang akar (corpus radicis); terdapat antara leher akar dan ujungnya
d.  Cabang-cabang akar (radix lateralis); tidak bersambungan dengan pangkal batang; keluar
dari akar pokok; dapat mengadakan percabangan lagi.
e.  Serabut akar (fibrilla radicalis); cabang-cabang akar yang halus bentuk serabut.
f.  Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pillus radikalis); merupakan penonjolan sel-sel
kulit luar akar yang panjang.
g.  Tudung akar (calyptra); bagian akar paling ujung, berguna untuk melindungi ujung akar
yang masih muda dan lemah.

Calon akar dalam lembaga  disebut akar lembaga (radicula)
Berdasarkan perkembangan akar lembaga terdapat dua sistem perakaran  :
a.  Sistem akar tunggang; akar lembaga tumbuh menjadi akar pokok. Akar tunggang ( radix
primaria) adalah akar pokok yang berasal dari akar lembaga.
b.  Sistem akar serabut; akar lembaga mati kemudian muncul akar-akar yang sama besar  dari
pangkal batang. Akar serabut (radix adventicia) dinamakan akar liar, bentuknya seperti
serabut.

Gbr 1.  a.  Akar tunggang                                             b.  Akar serabut

Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan atas :
a.  Tidak atau sedikit bercabang sebagai tempat penimbunan makanan, bentuknya berupa :

1.  Berbentuk seperti tombak (fungiformis), ch. akar lobak (Raphanus sativus L), wortel
    (Daucus carota I.). Akar ini dinamakan juga akar tombak atau akar pena.
2.  Berbentuk gasing (napiformis), pangkal akar besar membulat, ch. bengkuang
      (Pachyrrhizus erosus Urb.), biet (Beta vulgaris L.). Dinamakan juga akar gasing.
3.  Berbentuk benang (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut,
    ch. pada kratok (Phaseolus lunatus L).

b.Akar tunggang yang bercabang (ramosus), biasanya terdapat pada pohon-pohon  umumnya
yang ditanam dari biji.

Pada sistem akar serabut terdapat beberapa bentuk sebagai berikut :
1.  Akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, ch. padi (Oryza sativa L. ),

2.  Akar serabut keras dan besar seperti tambang, ch. kelapa (Cocos nucifera L.),
      
3.Akar serabut besar-besar, ch. pandan (Pandanus tectorius  Sol.).


    

Akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus  :
     
1.Akar udara atau akar gantung (radix aereus);  Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas
tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah, bertugas membantu penyerapan air dan
udara, contohnya akar anggrek kala jengking (Arahnis flosaeris), setelah mencapai tanah
kemudian berkelakuan sepeti akar biasa dan bagian yang di atas tanah berubah menjadi batang,
contohnya pada beringin (Ficus benyamina L.).
 2.Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium); yaitu akar-akar yang terdapat pada
tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari
inangnya, contohnya pada benalu (Loranthus).  Dapat juga merupakan akar-akar yang pendek
yang melekat pada tuan rumahnya tetapi juga menghisap air dan zat makanan, contohnya pada
endak-endak cacing (Cuscutha australia L.). 
 3. Akar pelekat (radix adligans); yaitu akar-akar yang keluar dari buku-buku batang memanjat
dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada lada (Piper nigrum L.),
sirih (Piper betle L.).
4. Akar pembelit (cirrhus radicalis); juga untuk memanjat tetapi dengan memeluk penopangnya, misalnya         pada vanili (Vanila planifolia Andr.).
5.Akar nafas (pneumatophora); yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya.  Akar ini mempunyai liang-
liang tempat masuknya udara, contohnya pada bogem (Sonneratia) dan kayu api (Avicennia).
6. Akar tunjang atau akar enggrang; yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seakan-akan menunjang  batang agar tidak rebah. Akar ini juga berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara.  Contohnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol.) dan bakau
(Rhizophora conjugata L.).
7. Akar lutut;  yaitu akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam
tanah sehingga nampak seperti lutut yang dibengkokkan.  Akar ini  berguna sebagai alat bantu
pernafasan, contohnya pada Bruguiera parvifolia W. et A.).
8.Akar banir;  yaitu akar berbentuk seperti papan untuk memperkokoh berdirinya batang pohon
yang tinggi besar, contohnya pada sukun (Artocarpus communis G. Forst.),  kenari (Canarium
commune L.).

BATANG (CAULIS) 

Sifat-Sifat Batang :
a.  Umumnya berbentuk bulat seperti silinder, bersifat aktinomorf
b.  Terdiri atas ruas – ruas dibatasi oleh buku- buku dan pada buku ini terdapat daun.
c.  Tumbuh keatas menuju cahaya matahari ( bersifat fototrop atau heliotrop).
d.  Biasanya pertumbuhannya tidak terbatas.
e.  Kebanyakan memiliki percabangan.

Tugas – Tugas Batang
a.Mendukung bagian tumbuhan diatasnya  yaitu daun, bunga dan buah.
b.Memperluas bidang asimilasi.
c.Jalan pengangkutan air dan zat- zat makanan dari bawah keatas dan jalan
   pengangkutan hasil- hasil asimilasi  dari atas kebawah.
d.Tempat penimbunan zat – zat makanan cadangan.

Berdasarkan ada tidaknya batang, tumbuhan dibedakan menjadi:
           a.Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis).
Tumbuhan tidak mempunyai batang sesungguhnya, karena batang amat pendek, semua daun
tersusun rapat merupakan satu roset, ch. Sawi (Brassica juncea).
          b. Tumbuhan Yang Jelas Berbatang dibedakan atas :
 Batang basah (herbaceus); batang lunak  dan berair, ch. bayam (Amaranthus sp).

 Batang berkayu (lignosus) yaitu  batang keras dan kuat karena terdiri atas kayu, ch.
  pohon (arbores) dan semak (frutices).
Batang Rumput( calmus) yaitu batang tidak keras, mempunyai ruas- ruas yang
  nyata dan sering kali berongga. ch. padi (Oryza sativa)
Batang mendong (calamus) seperti batang rumput tetapi mempunyai ruas- ruas
yang lebih  panjang ch. tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae).


Morfologi Batang
 1. Dilihat dari segi bentuk penampang melintangnya batang dibedakan menjadi: :
a.  Bulat (teres), ch. Bambusa sp, Cocos nucifera L.
b.  Bersegi  (angularis) dibedakan atas :
c. Bangun segi tiga (Triangularis). ch. rumput teki (Cyperus rotundus)
d.Segi empat (quadrangularis), ch  Markisa (Passiflora quadrangularis).
e. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun.
Dibedakan menjadi :

       Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang
       terbatas, ch.  jakang (Muehlenbeckia platyklada).
      Kladodia (kladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan,
       ch.  kaktus (Opuntia vulgaris Mill)

2.  Permukaan batang dapat dibedakan menjadi :
a.   Licin (laevis) ch.  Jagung (Zea mays L).
b.Berusuk (costatus ), jika pada permukaanya terdapat rigi- rigi yang membujur. ch. Iler
(Coleus scutellariodes)
c.Beralur (sulkatus), biasanya batangnya bersegi  tetapi pada sudut – sudutnya terdapat
pelebaran yang tipis. ch. Ubi (Dioscorea alata).
Permukaan batang dapat dibedakan pula  menjadi:
a.   Berambut (pilosus), ch.  Nicotiana tabacum
b.   Berduri (spinosus), ch. Mawar (Rosa sp).
c.   Memperlihatkan bekas - bekas daun, ch  Pepaya (Carica papaya).
d.   Memperlihatkan bekas- bekas daun penumpu, ch. Nangka (Arthocarpus integra).
e.    Memperlihatkan banyak lentisel, ch. Sengon (Albizzia stipulata).
 f.     Keadaan- keadaan lain, ch. lepasnya kerak pada Psidium guajava

3.    Berdasarkan arah tumbuh batang, maka batang dibedakan menjadi:
      a. Tegak lurus (erectus), jika arahnya lurus keatas ch,  Carica papaya.

      b.   Menggantung (dependens, pendulus), jenis- jenis tumbuhan epifit, ch.  
          anggrek (Orchidaceae).
      c.  Berbaring (humifisus), jika batang terletak pada permukaan tanah, ch.
            semangka Citrullus vulgaris.
      d.  Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari buku- bukunya keluar
           akar- akar, ch. ubi jalar (Ipomea batatas).
      e.  Serong keatas atau condong (ascendens),  pangkal batang seperti hendak berbaring
          tetapi jalannya membelok keatas, ch. kacang tanah (Arachis hipogea).
      f.  Mengangguk (nutans); batang tumbuh tegak lurus keatas tetapi ujungnya lalu
            membengkok kebawah, ch. Helianthus annus.
      g. Memanjat (scandens);  batang tumbuh keatas dengan menggunakan penunjang.

      h.  Membelit (volubillis);  batang naik keatas, tetapi tidak menggunakan alat- alat khusus
        dan dibedakan menjadi :
         membelit kekiri ch. Clitorian ternatea
-
         membelit kekanan, ch. Dioscorea hispida Dennst.
-

4.  Percabangan Batang

Percabangan batang dibedakan atas :
1.  Percabangan Monopodial yaitu  batang selalu tampak jelas, karena
      lebih besar dan lebih panjang, ch. cemara (Casuarina equisetifolia L).
2.  Simpodial batang pokok sukar ditentukan, ch. sawo manila (Achras zapota L).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu setiap kali bercabang terjadi dua cabang yang
sama besarnya.Ch. paku endam (Gleichenia  linearis Clarke).
Cabang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokokn disebut dahan (ramus) sedang
cabang – cabang yang kecil dinamakan ranting (ramulus).

                                              
5. Cabang dapat dibedakan menjadi :
    a.  Geragih (flagellum, stolo) yaitu cabang – cabang yang tumbuh merayap dan dari buku –
bukunya keatas keluar tunas baru dan kebawah tumbuh akar- akar. Cabang ini dibedakan lagi
menjadi :
-
         merayap diatas tanah, ch. pada daun kaki kuda (Centella asiatica)
         merayap didalam tanah, ch. teki (Cyperus rotundus).
-
b.  Wiwilan atau tunas air (Virga singularis)yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan
ruas – ruas yang panjang dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup
liar, ch. kopi (Coffea sp).
c.  Sirung panjang (Virga) yaitu cabang – cabang yang biasanya merupakan pendukung daun –
daun dan mempunyai ruas- ruas yang cukup panjang. Cabang ini mandul (steril).
d.  Sirung Pendek (virgula atau virgulla sucrescens),cabang- cabang kecil dengan ruas- ruas yang
pendek yang selain pendukung daun juga pendukung bunga dan buah, cabang ini biasanya
subur (fertil).

6. Arah tumbuh cabang dibedakan sebagai berikut:
a.     Tegak (fastigiatus) yaitu jika sudut antara batang dengan cabang amat kecil
       sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja, ch. Coffea  sp.
b.Condong keatas (patens) jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang
, ch. pohon cemara (Casuarina equasetifolia).lebih 45
c.  Mendatar (horizontalis) cabang dgn batang membentuk sudut 90 , ch.Ceiba petandra.
d.Terkulai (declinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar tetapi lalu ujungnya
melengkung kebawah, ch. Coffea robusta. e.Bergantung (pendulus)yaitu cabang – cabang yang tumbuhnya kebawah ch. cabang –cabang tertentu  pada  Salix  sp.

7. Berdasarkan Panjang atau pendeknya umur dari suatu tumbuhan maka
    tumbuhan dibedakan menjadi:

 a. Tumbuhan annual (anuus) yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya
kurang dari satu tahun sudah mati,  ch. tumbuhan palawija.
b.Tumbuhan bienial (biennis) yaitu tumbuhan tumbuh sampai menghasilkan biji
(keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun, ch. biet (Beta vulgaris L).
c.Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras yaitu tumbuhan dapat mencapai umur
  sampai puluhan atau ratusan tahun, ch. golongan semak, perdu atau pohon.

                       
  DAUN (Folium)

Bagian tempat melekatnya daun, dinamakan buku-buku (nodus) batang. Dan tempat di atas daun
yang merupakan sudut antara batang daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis
melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya
berwarna hijau.
Fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk:
1. Mengambil zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa gas (CO ).
2.Mengolah zat-zat makanan (assimilasi)
3.Menguapkan air (transpirasi)
4.Bernafas (respirasi)

Tumbuhan mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya. Air beserta garam-garam diambil dari
 diambil dari udara melalui mulut daun (stoma).  Zat-zat tersebut
tanah oleh akar, sedangkan gas CO2
diolah menjadi zat organik.  Pengolahan zat anorganik menjadi zat organic ini dilakukan oleh daun
(sesungguhnya zat hijau daun atau klorofilnya) dengan bantuan sinar matahari. Proses ini disebut
dengan assimilasi

Bagian- bagian Daun
            Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
1.Upih daun atau pelepah daun (vagina),
    
2. Tangkai daun (petiolus),

3.  Helaian daun (lamina).


Tumbuhan yang memiliki daun lengkap tidak banyak jenisnya, ch.  pisang (Musa paradisiaca L.),
pinang (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp), dll. Kebanyakan tumbuhan memiliki daun yang
kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian tersebut.  Daun yang demikian dinamakan daun
tidak lengkap.
Susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan:
1.  Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja;  disebut daun bertangkai.
  Ch.: nangka (Artocarpus integra), mangga (Mangifera indica), dll.
2. Daun terdiri atas upih dan helaian, disebut daun berupih atau daun berpelepah. Ch.:
padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dll.
3. Daun yang terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan tangkai, helaian langsung duduk
atau melekat pada batang. Daun demikian  dinamakan daun duduk (sessilis), seperti pada
biduri (Calotropis gigantea). Daun duduk dapat mempunyai pangkal yang demikian lebarnya
seakan-akan melingkari batang atau memeluk batang, oleh sebab itu dinamakan daun
memeluk batang (amplexi caulis) ch. pada  tempuyung (Sonchus oleraceus). Bagian daun
yang memeluk batang itu seringkali bangunnya membulat dan disebut telinga daun.
4. Daun hanya terdiri atas tangkai saja, tangkai tadi biasanya lalu menjadi pipih
menyerupai helaian daun semu atau palsu, dinamakan: filodia, seperti terdapat pada berbagai
jenis pohon Acacia yang berasal dari Australia, ch.: Acacia auriculiformis.




Alat-alat tambahan atau pelengkap pada daun :
1. Daun penumpu (stipula), berupa dua helai lembaran daun yang kecil, terdapat dekat
pangkal tangkai daun berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda. Pada kacang kapri
(Pisum sativum) daun penumpu itu besar dan lebar.  Pada pohon nangka (Artocarpus integra)
daun penumpunya mudah gugur, tetapi pada mawar (Rosa sp)  tinggal lama dan baru gugur
bersama-sama daunnya.

Menurut letaknya, daun penumpu dapat dibedakan atas:
q       Daun penumpu yang bebas (stipulae liberae), terdapat di kanan kiri pangkal tangkai
daun, ch. pada kacang tanah (Arachis hypogaea).
q       Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae
adnatae) ch. pada mawar (Rosa sp).
q       Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan terdapat di dalam ketiak daun
(stipula axillaries atau stipula intrapetiolaris).
q       Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu terdapat berhadapan dengan tangkai
daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiolo opposite atau
stipula antidroma).
q       Daun penumpu yang berlekatan dan terdapat diantara dua tangkai daun seperti pada
tumbuhan yang pada buku-buku batangnya mempunyai dua daun yang duduk

berhadapan, ch. pada mengkudu (Morinda citrifolia). Daun penumpu yang demikian
dinamakan daun penumpu antar tangkai (stipula interpetiolaris)
2.
      Selaput bumbung (ochrea atau ocrea), berupa selaput tipis yang menyelubungi pangkal
suatu ruas batang, jadi terdapat di atas suatu tangkai daun. Selaput bumbung dianggap sebagai
daun penumpu yang kedua, sisinya saling berlekatan dan melingkari batang, terdapat pada
Polygonom sp.
      Lidah-lidah (ligula), suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas upih
3.
dan helaian daun pada rumput (Graminae). Alat ini berguna untuk mencegah
mengalirnya air hujan kedalam ketiak antara batang dan upih daun, sehingga
kemungkinan pembusukkan dapat dihindarkan.





Upih Daun atau Pelepah Daun (vagina)
            Daun yang berupih umumnya terdapat pada tumbuhan yang tergolong tumbuhan berbiji
tunggal (Monocotyledoneae), antara lain suku rumputan (Graminae), suku empon-empon
(Zingiberaceae), pisang (Musa sapientum), golongan Palma (Palmae), dll. Selain untuk melekat
pada batang dan memeluk batang, upih daun juga berfungsi sebagai:
        Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, ch. pada tanaman tebu (Saccharum
officinarum).
        Memberi kekuatan pada batang tanaman.  Upih daun semuanya membungkus batang,
sehingga batang tidak tampak, ch. pada pisang (Musa paradisiacal). Batang yang tampak pada
pisang bukanlah batang tanaman yang sebenarnya melainkan batang semu

Tangkai Daun (Petiolus)
            Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada
pangkalnya. Berdasarkan penampang melintangnya dapat dijumpai hal-hal berikut:
v
     Bulat dan berongga, ch. tangkai daun papaya (Carica papaya)
     Pipih dan tepinya melebar (bersayap), ch. pada jeruk (Citrus sp)
v
     Bersegi, ch. pada Cyperus sp.
v
     Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti
v
pada tangkai daun pisang.

Adapula tangkai daun yang menebal pada pangkal dan ujungnya, ch. pada daun pohon kupu-kupu
(Bauhinia purpurea). Bila dilihat permukaannya, tangkai daun ada yang memperlihatkan kerutan-
kerutan, sisik-sisik, rambut-rambut, lenti sel, dll.

                                                               

                                                    

 Helaian Daun (lamina)
Sifat-sifat daun yang perlu diperhatikan yaitu:
      1.bangun helaiannya (circumscriptio)

      2.ujungnya (apeks)

      3.pangkalnya (basis)

      4.susunan tulang-tulangnya (nervatio atau venatio)

     5. tepinya (margo)
     6.daging daunnya (intervenium), dan sifat-sifat lain lagi, ch. keadaan permukaan atas
        maupun bawahnya (gundul, berambut atau lainnya), warna dll.

Bentuk (helai) daun (circumscripto).
1.  Bulat atau bundar (orbicularis); panjang  :  lebar   =  1  :  1, contohnya pada teratai besar
(Nelumbium nelumbo Druce).
2.  Perisai (peltatus);  contohnya pada daun jarak (Ricinus communis).
3. Jorong (ovalis atau ellipticus);  panjang  :  lebar  =  1 ½  -  2  :  1, contohnya daun nangka
(Artocarpus integra Merr.) dan nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)


4. Memanjang (oblongus);  panjang  :  lebar  =  2 ½  -  3  :  1, contohnya daun srikaya (Annona
squamosa L.) dan sirsak (Annona muricata L.).
5. Lanset (lanceolatus);  panjang  :  lebar  =  3  -  5  :  1, contohnya daun kamboja (Plumiera
acuminata Ait.). oleander (Nerium oleander L.).
6. Bulat telur (ovatus); contohnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.).
7.Segitiga (triangularis); segitiga sama kaki, ch. bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.).
8.Delta (deltoides); segitiga sama sisi, contohnya daun air mata pengantin (Antigonon leptopus
Hook. Et Arn).
9.Belah ketupat (rhomboideus);  contohnya anak daun bengkuwang.
10. Jantung (cordatus);  contohnya daun waru (Hibiscus tiliaceus L.).
11. Ginjal (reniformis); contohnya daun pegagan (Centella asiatica Urb.).  
12.Anak panah (sagittatus); contohnya daun eceng (Sagittaria sagittifolia L.).tombak (hastatus);
  contohnya daun wewehan (Monochoria hastata Solms).
13.Bertelinga (auriculatus); contohnya daun tempuyung (Sonchus asper Vill.).
14.Bulat telur sungsang (obovatus); contohnya daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.).
15.Jantung sungsang (obcordatus); misalnya daun sidaguri (Sida retusa L.).
16.Segitiga terbalik atau pasak (cuneatus); ch. anak daun semanggi (Marsilea crenata).
17.Garis (linearis);  contohnya daun-daun rumput  gramineae.
18.Pita (ligulatus);  contohnya daun jagung (Zea mays L.).
19.Pedang (ensiformis);  contohnya daun nenas seberang (Agave sisalana Per.).
20.Paku atau dabus (subulatus);  contohnya daun Araucaaria cunninghamii Ait.)
21.Jarum (acerosus); contohnya daun pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vr.). 














                                                                                        







                                                  
                                                     

2 komentar:

  1. susah membacanya... latar belakangnya jangan transparan sep... good luck...

    BalasHapus
  2. Iya pak Terima Kasih atas segala bimbingannya,
    Okay sekarang latar belakangnya sudah saya ganti agar lebih mudah membacanya.

    BalasHapus